Susahnya Hidup Jadi Orang Bodoh
Nama aku Hakim orang- orang biasa memanggilku dengan sebutan Akim, Aku lahir dari keluarga miskin, usia ku sekarang 26 tapi masih numpang sama orang tua ku. Sebenarnya aku kasihan dengan mereka aku hanya menjadi beban untuk Mereka, aku tak bisa membanggakan mereka, bahkan seharusnya aku harus membuat mereka senang di usia mereka yang sudah tidak muda lagi. Oh Tuhan apa dosaku.
Lulus SMA aku mencoba membangun apa cita-cita ku ingin menjadi pengusaha. Usaha pertama yang ku lakukan adalah beternak kambing sambil mencari kerja kesan-kesini membawa lamaran kerja namun tidak ku dapatkan pekerjaan itu. Pada suatu hari aku di tawarin pekerjaan oleh teman ku di kedai susu di luar kota aku di kota Batang dan kerjanya di kota Solo. Aku berangkat kesana dan doa saya spai tujuan dengan selamat, sudah terbayang aku di sana bayangan ku di sana seperti lestoran mewah karena katanya kariawanya 50 lebih tapi ternyata sesampai di sana ternyata di dalam perumahan kebanyakan isinya wanita, lalu si bosnya datang dan aku duduk di ruang tamu bosnya bercerita ini itu sampai aku muak mendengarkannya. Sesampai berkenalan sama bosnya aku di ajak ke tempat istirahat disana aku bertanya sama juru kuncinya "tempat kerjanya di mana si?" Dia menjawab "ada 4 cabang di kota ini" aku bertanya maning "emang tidurnya di sini semua.? " Ia menjawab sebagian ada di daerah alun-alun kidul" . Terus kita orang baru ada 4 orang istirahat tidur, tengah malam terdengar suara pintu membuka lalu salah seorang berbicara dengan sinis "Anak baru tidur seenaknya aja kita tidak di bagiin tempatnya" aku mendengar tapi aku pura-pura tidur. Lalu keesokan harinya kita bersama 4 di bagi tugas aku di jalan Honggo Wongso teman ku ada di keratonan 2 dan yg satu di gading. Lalu aku bekerja dari jam 5 sore sampai 12 malam. Ku tekuni pekerjaan itu ada kalanya aku di pindah tempat, sampai jenuh di sana dan aku keluar dari sana.
Lalu teman yang nwarin aku kerja di Kota Solo nawarin gw kerja di kantor Cakra Bima Salti di kota Batang. Gw yang lagi nganggur mau-mau aja di ajak apa lagi di kantor ya kan? bayangan ku itu keren banget, memang keren si kerja pake sepatu pantofel pake kemeja jas dasi, selama dua hari si asik gw cuma baca buku di kantor, ketiga harinya eh malah di suruh kerja lapangan, terjun ke rumah rumah warga nawarin barang berkelas mahal modal bicara dan sedikit gaya, gw malu banget si baru pertama kali soale. Dua hari aku si sama sesosok wanita cantik asal Bandung orangnya semart dan keren abis jualan sama aku dua hari laku 6 barang satu barang dapat bonus 70 ribu tambah gaji UMR batang dasyat Amet si dia, ke tiga harinya ni ya gw masuk rumah warga sendiri mengenalkan prodak perusahaan gw di depan warga rasanya nerfes banget sampai lupa hafalannya kadang-kadang kadang. Oh iya lupa di kantor ini juga ada timnya lho nama tim gw adalah tim Beruang. Ketuanya bernama Pak Panji. Beliau adalah orang yang baik hati dermawan dan beruang, asik si kerja di sini tapi membosankan tempat tidur dan kamar mandinya harus nganteri setiap harinya. Sewa angkot setiap hari belum punya mobil kantor. Cuma ada mobil satu tidak cukup untuk 20 kariawan. Di suatu hari mungkin hari yang melelahkan ya, ada sesosok gadis manis ayu pada jam pulang kerja tidur di pundak ku, mungkin ia terlalu capek kerja seharian, aku tak berani membangunkan karena dia terlalu nyaman tidurnya. Dan biasa mode bosan ini membuat saya harus melompat keluar dari zona kantor pingin beralih ke lain cerita.
Sehabis kerja di sana aku menganggur, biasa orang bodoh gak punya keahlian nglamar kerja susah apa lagi ngelamar pacar, pacaran aja putus gara-gara nganggur. Aku di putusin pacar kesayangan ku orang yang ku cintai dari jaman SMA kelas 2 sampai kerja satu tahun, pacaran udah lama putusnya cuma sedetik saja, tapi rasa sakitnya masih kerasa sampai sekarang.
Habis itu sekitar tahun 2016an aku wa teman aku yang kerja di konveksi jeans tanya "ada lowongan kerja tidak kalau ada tolong kabarin nganggur ni gak ada duit" Alhamdulillah seminggu sesudahnya aku bisa masuk kerja tanpa sarat, langsung masuk kerja dan rasain nikmatnya kerja sampai badan pegel semua karena belum terbiasa angkat-angkat. Seiring berjalanya waktu aku mulai terbiasa dan merasakan nikmatnya kerja sama teman teman yang asik.
Biasa gwe orang bodoh bosanan, aku mencoba usaha sampingan ternak lele. aku membuat kolam lele sebanyak 4 kolam menghabiskan dana 2jt tambah bibit 5000 ekor seharga 1 jt tambah pakan 800rbx4 dan hasilnya agak mengecewakan hasilnya mepet dapat untung paling 2 jt doang , udah gwe sempatin pagi makanan sore pulang kerja makanin hasilnya cuma segitu selama 4 bulan , coba bayangin aja jadi gw orang bodoh yang selalu menjajal. Dan akhirnya gwe juga keluar dari konveksi karena udah bosen.
Lalu aku di ajak teman aku si Viky teman SMA ku melamar di pabrik karena ia punya info katanya ada loker. Aku sama dia melamar seminggu sesudahnya aku di panggil bareng untuk tes sebelum kerja, kita berdua berangkat bareng. Lalu dua hari berikutnya saya di panggil lagi sayang si Viky tidak, k
aku tidak punya teman akrap dong ya di sana. Hari pertama kerja gw di jemur di terik matahari jam 11 siang rasanya panas banget si. Hari kedua aku mulai kerja rasanya serem melihat mesin-mesin dan rusuhnya pabrik selama kerja malam rasanya dingin saat jalan berangkat apalagi harus lewati hutan. sepi gak ada orang kadang agak takut sendiri di jalan berangkat melewati hutan. Seminggu kerja malam sudah terbiasa badan ini tapi sayangnya pindah kerja siang harus menyesuaikan lagi dengan keadaan reasnya beda lebih panas. Bahkan badan gw tumbang ni jatuh di kasur selama seminggu. Terus aku merasa tak enak ya sama bagian saya, yang lain kerja gw tidur dapat uang. terus gw mundur lagi ni cabut dari pekerjaan gw. Tidak tau lagi deh gimana jalan hidup ku rasanya sudah putus asa bekerja tidak ada yang Membuat aku betah nyaman. Gw harus gimana lagi, gw memang gini GK betahan, gw payah, gw lemah. "Oh tuhan tolong hambanya ini"
Habis itu gw pergi ke mengembara jauh di kota Jakarta mencoba cari kehidupan yang lebih baik dan ternyata hasilnyapun sama membosankan. Gw disana kerja cuma habis buat dolan. Setiap malam Minggu gw dan teman-teman ku Mabar ke Amsterdam makan-makan setelah itu paginya jalan sama gebetan gw. Kita bertemu di acara Perantau kota batang lalu kita tukeran nomer dan saling cat dan kita pun jadi teman dekat, setiap Minggu pagi kita bertemu. Di sabar subur dekat pasar Kemis kita berdua bersepeda bareng menikmati sejuknya pagi, tak lupa kami pun jajan di pinggir jalan banyak aneka jajanan di sana dari gorengan sampai es. Aku pun merasa jadi agak betah kerjanya sejak kenal dia. Aku jadi seperti pelangi penuh dengan warna yang tadinya cuma kelabu dia memberikan warna di sana. Aku merasa ada yang lain di hatiku, seperti aku mencintainya tapi aku takut bicara tentang hati ini, aku pengecut tidak gentel. Suatu hari dia wa aku katanya dia mau pulang kampung mau di lamar katanya. Hati gw kacau berantakan bahkan aku sampai sakit di sana satu Minggu demam tinggi mungkin karena gadget mendengar kabar dari nya. Aku pun pulang kampung karena sakit aku tak sanggup dengan ini semua. Di rumah ku kabari dia, ku ajak bertemu kuajak jalan, tapi itu semua tak berjalan lama ia di suruh pulang oleh ortunya karena tunangannya kerumahnya. Aku juga merasa berdosa mengajak orang lain yang bentar lagi udah milik orang. Ya Tuhan ngenes tenan urip ku. Tolong lah hambanya Tuhan beri aku cinta dan harta. Dan pada akhirnya aku menerima undangan darinya. Dan hati ini tambah ngenes bgt, aku merasa hidup ini tidak adil mengapa setiap apa yang aku suka selalu hilang dan tak pernahj jdi milikku seutuhnya. Malam itu aku pergi ke Dieng bersama teman ku si Gery untuk menenangkan diri berangkat dari rumah jam 10. Di alun2 bawang aku dan temanku bermain gitar sambil makan gorengan. Habis itu jam 12 kerumahnya teman Gery di mbawang lalu pada pukul dua malam aku lanjut jalan ke Dieng sepi dingin dan menenangkan tiba di sikunir pukul 3 dan di puncak jam 4 . Tapi sayang matahari bersembunyi di balik awan kelabu.
Sekitar jam 9 gw dan Gery pulang dari sikunir rasanya agak kecewa karena si mentari tak datang menghampiri. Di sepanjang jalan rasane ngantuk bgt karena tidak tidur sehari semalam bahkan kau pun sempat terjatuh , untung kami berdua tidak ada luka parah hanya lecet-lecet doang tapi agak sakit si untung di perjalanan ada cewe yang baki hati menolong ku dan memberi plaster. Rasanya langsung sembuh karena malu dong mau bilang sakit. Si cewe berdua itu membawa ku ke pinggir jalan dan memberiku minum, kami pun saling ngobrol:
Anisa : Kamu ngantuk ya naik motornya?
Aku. : Tidak cuma kaget ada lubang.
Gery . : Iya dari tadi ia bilang ngantuk ku suruh gantian kagak mau gw ni yang jadi tumbalnya hahaha.
Aku . : Eh enak aja lu gak kaka ngantuk cuma pingin cepat tidur di rumah aja kok wkwkwk
Sinta : Gila lu, nyawa kok buat mainan. Dari pada lu berangkat malam, mending lu ajak kita sore ntar gw pinjemin tenda.
Gery : tenda mah gw ada males bawanya kali
Aku : jangan ribut ah, itu ada tukang bakso beli sana
Dan kami pun makan bakso bersama, di sana walau bakso keliling murahan tapi rasanya nikmat sekali. Aku pun kepedasan karena mereka anak pecinta alam pasti bawaannya kumplit bgt, ada senek, obat-obatan, roti dll . Ternyata GK nyesel gw jatuh dari motor, karena gara-gara itu aku mendapat banyak pelajaran bahwa namanya perjalanan capek harus di bekali tenaga dan fisik yang fit, kagak ngantuk kaya saya ini.
Setelah itu kami berpisah jalan antara Pekalongan dan arah Bawang. Sayapun merasa berat untuk berpisah karena momen ini mungkin tidak akan kutemui
Pasti mereka tidak akan ku lupakan, kebaikannya, keramahannya dan kepeduliannya. Sampai jumpa kalian jangan lupa kunjungi kami teman singkatnya.
Sesampai di rumah akupuntur langsung tidur rasanya capek lelah dan lesu, aku tidur dari jam 1 siang sampai jam 8 pagi, d astaghfirullah sampai lupa sholat dan mandi. Habis bangun tidur aku di marahin sama ortu gw, ya sudahlah aku memang salah. Aku pun bergegas mandi habis mandi makan dan tertidur lagi, tidak tau kenapa mata ini langsung terpejam saat berbaring. Keesokan harinya aku berkunjung ke rumah kawan gw yang lagi sibuk bangun usaha baksonya disana gw cobain rasanya rasanya enak si tapi kepedasan. Abis makan aku pergi ke rumah Geri bermain gitar di sana, tak lama setelah di sana sekitar jam 8 malam gw dan Geri pergi kerumahnya bang Indra disana di suguhi kopi hitam.Setelah larut malam kita pulang. Biasa sampai rumah gw di omelin.
Seminggu kemudian aku ikut kerja di kompetisi di daerah Subah. Aku diajak mandornya yang lihat setory gw nganggur.
Aku bekerja di sana tidak lama karena tepat nya di dekat kandang ayam milik PT dan jalanan hutan yang licin. Gw keluar bulan karena kerjaan habis melainkan kerja seperti kaya penjajah parah, di suruh lembur setiap jam istirahat. Bosnya kaya gorila ngeselin nb baru gaji uang segitu. Kerja tanpa istirahat lu anggap gw robot. Bodoh banget gw kerja sama lu udah kaya GK ada kerjaan lain apa.
Habis itu biasa gw orang bodoh, ya kaya gini nganggur mudar mandir GK jelas. Oh iya gw lupa lucu ni, pada suatu malam, malam Minggu gw dan teman ku jalan, gw main gitar di pantai tiba-tiba gw di kagetin dari belakang sama sesosok wanita yang dulu pernah hidup bersama ku di Batang ni . Lucunya gitar gw sampai jatuh, untung jatuh di pantai kalau nb jatuh ke hati nya mungkin bisa ambyar. Kan aku pun GK jadi main gitar ni , malah ngobrol sama si dia. Sampai-sampai mata hari tenggelam di lautan. Oh tuhan kenapa kau sajikan semua ini semata mata untuk datang lalu pergi, mengapa engkau tidak memberi pendamping hidup spai saat ini, sedang kawan-kawan ku udah pada sukses punya harta, tahta dan wanita. Mengapa Tuhan tolong beri hamba petunjuk mengapa aku begini, Hanya menjadi sampah yang tak bisa di daur ulang, aku sadar hanya ciptaanmu yang tidak sempurna bahkan banyak kekurangan nya , juga dosaku ini mungkin banyak sekali, tolong ampunilah Tuhan.
Saat gw asik menganggur ni, tiba-tiba hp gw bernyanyi eh ternyata teman gw nelpon nawarin pekerjaan, Alhamdulillah ni gw bisa dapat uang. Tiba-tiba Si Bambang teman kerja gw dulu di konveksi nb pertamakali ngajak gw kerja di Pekalongan gw langsung jalan ke sana. Setelah kita sampai kita di jeput oleh kariawan sana dan kita pun sampai di sana. Karena semua terasa masih asing, biasalah tabya-tanya. Tempatnya asik di lantai atas kusus untuk bekerja disana kerja nya juga asik banget GK lari-larian bosnya juga baik banget setiap hari ngasih makanan, Sarapan, makan Siang dan makan malam. Semua terasa asik orang-orangnyapun asik yang pertama terasa serem-serem setelah lama kerja barang ternyata baik-baik kok. Pada suatu hari ada seorang ngajak kita mbakar ayam di tapak kidang kalau GK salah, tapak kidang ini adalah bendungan sungai yang indah. Di sana kita bakar-bakaran rasanya nikmat sekali kita makan di sana. Di sana juga ada pidadari yang main air terlihat dari tempat bakar-bakaran rame deh pokoknya. Selang lama gw kerja di sini bosnya pun setiap Minggu ngadain bakar-bakaran di depan rumahnya. Rame bukan main deh lihat ini kerja kok rasanya seperti hiburan. Bosnya memang paling cocok di sini, sayangnya jauh andai dekat pasti ku senang sekali ku daoini bos moga hidupmu bahagia. Waktu berjalan dan terus berjalan Tiba-tiba teman gw ngajak usaha bareng karena punya ruko tidak di pakai, kita pun bermusyawarah untuk menentukan apa usaha yang cocok untuk kita jalanin. Dan aku masih kerja di Pekalongan pada akhir Minggu tiba-tiba teman ku ajak secepatnya buka usaha ini, GK sempat pamitan sama si Bos. Aku pun keluar dari sana dan menjalankan usaha kita, Kita buat usaha angkringan pada saat itu ku yakin usaha ini akan rame pada suatu hari. Namun seiring berjalannya waktu ngenes ya Ada virus Corona pada saat pertama usaha-usaha di suruh tutup dan berdampak pada usaha kita. Aku jadi nganggur lagi ni, tak tau lagi deh mau apa ,GK tau mengapa aku begini. Oh tuhan aku udah berusaha terserah ngkau aku mau jadi apa.
2 comments:
Fakta,, kurang pengolahan katanyaa,,
Fiksi bukan fakta , tidak
Bisa mengolah kata 😆
Post a Comment