Kehidupan memang jadi misteri jika belum terlewati, hari kemarin adalah Serory, hari ini adalah anugrah, dan hari esok adalah mistory.
Ada seseorang yang hidup dalam keadaan takut untuk hari esok, ia bukan ahli ibadah mungkin ia pendosa. Namun entah apa di setiap hidupnya selalu gelisah dalam pikirannya "bagaimana ya kalau Aku mati besok, sedangkan ibadah aja ku lupakan"
Dia selalu berjalan hidup malas-malasan selalu acuh terhadap waktu, padahal ia tahu bahwa waktu sangat berharga walau gratis, tapi sekali kehilangan tidak akan bisa mengulang kembali.
Sekali dilihatkan kepada perkara kematian , bahwa mati tak harus tuwa dan tak harus sakit. Karena mati takdir Allah SWT yang tak bisa diganggu gugat, bahwa yang hidup akan mati. Ia diperlihatkan kejadian kecelakaan di depan matanya yang menjadikan orang mati seketika mungkin ia lagi rencana akan dunia sedangkan kematian sudah di catat saat itu dan mati tanpa permisi.
Ia pun terkadang tersadar dan merasa takut melihat kejadian seperti itu, namun entah apa yang ia pikirkan iya masih saja tetap tidak berubah.
Ia pun pernah melihat k jadian mengenaskan sebuah pohon besar tumbang di jalan Honggowongso depan kafe Am-Pm solo, seketika ada gadis pekerja kaffe mau pulang kerja tiba-tiba di jalan baru ngegas motor sekitar 5 meter tertimpa pohon yang sangat besar. Ia pun ikut menolong wanita itu terlihat tak ada luka nb luar tertimpa di motor dan punggungnya warga menolong gerbong dong royong , saat itu wanita itu pun masih meminta tolong , susah payah warga menggotong pohon itu, dan
Bersambung