Sunday, April 3, 2022

Mencari Iman Yang Belum Datang

 Suatu hari ada seseorang yang jauh dari agama, bahkan sering meninggalkan sholat, kehidupan di jalani hanya untuk dunia, tak pernah memikirkan akhirat. Sering jalan-jalan dalam kehidupannya sampai melalaikan Allah, senang-senang tak memikirkan kematian. Lalu suatu hari di buatkan oleh Allah dengan kecelakaan terjatuh saat balap motor, motornya terpleset saat di tikungan dikarenakan ada air hujan. Lalu di bawa temannya kerumah sakit. di dalam ketidak sasarannya ia bermimpi di kubur dan di siksa. Lalu ia tersadar dan bertanya apa aku sudah mati, lalu temannya bilang " istighfar hi kawan ku, kamu tadi cuma pinsan karena terbentur aspal" tak lama kemudian ia bertanya " mengapa aku bisa disini, kenapa kaki aku sakit seperti ini" temannya menjawab " kamu terjatuh kaki kamu patah tulang, harus istirahat lama" iapun menangis dan menyebut nama Allah " ya Allah mengapa aku begini, ampuni aku ya Allah".
 
 Pagi hari nya ia dibawa pulang kerumahnya. Ibunya kaget bukan main melihat anaknya di bawa teman-teman Nya. Tak selang lama ibunya mengantar kami ke kamar nya , ia pun merasa kesakitan mungkin efek dari obatnya yang mulai habis. Tak selang lama aku pun pulang meninggalkan ia yang sedang kesakitan. 
  
 Keesokan harinya teman kerjanya satu tim dengan nya datang menjenguk ia, ia pun merasa malu dan diam saat di jenguk, biasanya riang gembira suka bercanda. Ia hanya bisa terbaring di tempat tidurnya, rasanya kaya ada yang beda dari dirinya.
 
  Ia pernah bercerita pada ku disaat ia pinsan sat terjatuh dari motor katanya mimpi mati dan di siksa, aku bilang " mungkin itu pertanda bahwa selama ini perbuatan kita salah, kita harus berubah" ia pun mengiyakan apa yang ku katakan . Ia pun mulai sholat dengan cara berbaring di ajari ibunya. 

Satu bulan berlalu ia udahh buka perbedaan di kakinya terlihat ia pun mulai berjalan dengan sangga tingkat di ketiaknya, sekarang ia pun memang berbeda, tak seperti biasanya yang sering brcanda dan ceria, sekarang ia mulai mencari iman katanya, aku pun seneng melihatnya.
 
 Kerika ia telah sembuh ia mengajak ku jalan-jalan lagi, dalam benaku " katanya ia mau berubah kok ngajak jalan-jalan jauh lagi ya" ia udah persiapkan tas ransel besarnya biasa isinya tenda berarti ia akan mengajakmu 2-3 hari kalau begini , aku bertanya ke dia " mau kemana ni?" Ia menjawab " rahasia ntar kamu tau sendiri" kita pun berangkat sore sekitar jam 5 sore ternyata kita pergi ke arah selatan , di jalan ia berhenti karena azan magrib kita kemasjid di 

No comments:

Rasa Kecewa Tak Mendapingi Ibu Saat Terakhirnya

Cerita ini saya tulis untuk kalian yang masih punya ayah ibu, jangan abaikan mereka sayangi sewakru engkau bisa dan mampu. usahakan jangan ...